HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN (GURU)
Abstract
Orang yang memiliki kecerdasan interpersonal tinggi biasanya akan merasa puas dalam bekerja, meskipun mendapat berbagai perlakuan (seperti gaji yang kurang, fasilitas kerja yang terbatas, dll), hal ini dapat terjadi karena orang yang memiliki kecerdasan interpersonal biasanya memiliki kemampuan untuk menjalin relasi, mampu berkomunikasi dengan berbagai orang, mudah berempati, suka berteman dan bekerjasama, mempunyai lebih dari dua teman dekat, memberikan nasihat pada teman yang sedang dalam kesulitan, sehingga orang tersebut akan dapat bersosialisi dengan baik. Subjek penelitian berjumlah 11 orang. Alat ukur yang digunakan adalah pertama, skala kecerdasan interpersonal yang menerangkan dimensi utama kecerdasan interpersonal (sosial) sesuai dengan teori Anderson (dalam Safaria, 2005:25). Skala ini terdiri dari 28 butir pernyataan yang dibagi menjadi 3 faktor yaitu; 1) Social Insight, 2) Social Sensitivity, dan 3) Social Communication. Kedua, skala kepuasaan kerja sesuai dengan teori Harold E. Burt (dalam Anoraga, 1992:83 dan As’ad, 2002:112) yang berdasarkan pada 3 faktor yaitu; 1) Hubungan Antar Karyawan (relasi sosial), 2) Faktor Individual (personal), dan 3) Faktor Luar. Skala ini terdiri dari 28 butir pernyataan. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan positif antara kecerdasan interpersonal dengan kepuasan kerja. Hal ini berarti semakin tinggi kecerdasan interpersonal seseorang maka akan semakin tinggi pula kepuasan kerjanya, sebaliknya semakin rendah kecerdasan interpersonal seseorang maka akan semakin rendah pula kepuasan kerjanya.