HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA
Abstract
Bangsa yang berupaya menciptakan generasi muda/remaja yang berkualitas dan penuh potensi, sebaiknya tidak hanya menekankan pentingnya kecerdasan intelektual (IQ) saja, tetapi kecerdasan emosional (EQ) pun perlu dikembangkan. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk mengembangkan kecerdasan emosional pada remaja bukan suatu perkara yang mudah. Di masa ini, remaja mengalami banyak perubahan yang dapat menimbulkan pergolakan emosi, hal ini dikarenakan remaja harus belajar beradaptasi dan menerima semua perubahan yang terjadi pada dirinya. Remaja yang menilai dirinya secara negatif dapat dikatakan memiliki konsep dirinya rendah. Sementara remaja yang memiliki konsep diri positif akan mampu menerima kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, serta mampu mengelola dan memotivasi dirinya, sehingga dapat diartikan remaja tersebut memiliki kecerdasan emosional yang baik.
Subjek penelitian berjumlah 70 orang. Alat ukur yang digunakan adalah pertama, Tennesse Self Consept Scale (TSCS) terjemahan Nurhidayah (1996) yang disusun dan dikembangkan oleh Fitts (1965). Kedua, skala kecerdasan emosional yang mengungkap lima komponen kecerdasan emosional Goleman (1998). Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan positif antara konsep diri dengan kecerdasan emosional pada remaja. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi (positif) konsep diri remaja, maka akan semakin tinggi kecerdasan emosionalnya