Toponim dalam Upaya Pemertahanan Bahasa Sunda di Wilayah Jawa Tengah: Kasus di Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacaplam Upaya Pemertahanan Bahasa Sunda di Wilayah Jawa Tengah: Kasus di Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap

Authors

  • Cece Sobarna
  • Gugun Gunardi
  • Asri Soraya Afsari

DOI:

https://doi.org/10.33558/makna.v4i1.1678

Keywords:

pemertahanan bahasa, toponim, faktor eksternal, faktor internal.

Abstract

Bahasa Sunda tidak hanya digunakan oleh masyarakat Sunda di Provinsi Jawa Barat dan
Banten, tetapi juga digunakan oleh sebagian orang di sebagian wilayah barat Provinsi
Jawa Tengah, lebih tepatnya Kecamatan Dayeuhluhur. Hal ini menarik karena wilayah
barat Provinsi Jawa Tengah merupakan daerah dimana mayoritas masyarakatnya
berbahasa Jawa. Menilik fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan meneliti mengapa
Bahasa Sunda bisa bertahan di wilayah yang mayoritas penuturnya tidak hanya
berbicara Bahasa Sunda. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk
mendapatkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberlangsungan Bahasa
Sunda di Kecamatan Dayeuhluhur dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
eksternal mencakup letak geografis, historis, sosial-budaya, keluarga, aktivitas
keagamaan, dan pendidikan formal. Faktor internal berkaitan dengan sebagian
masyarakat yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Sunda. Jati diri ini
dikuatkan oleh nama tempat (toponim) di Kecamatan Dayeuhluhur yang pada umumnya
menggunakan Bahasa Sunda.

Downloads

Published

19-06-2019