MENELUSURI BUDAYA DAN BAHASA MELAYU BETAWI DIALEK BEKASI: DULU, KINI DAN PROSPEK SEBAGAI MUATAN LOKAL
Abstract
Upaya pengembangan dan pelestarian budaya dan bahasa merupakan paradigma yang perlu dikembangkan dalam proses pembangunan global saat ini. Dahulu budaya lokal seringkali dianggap sebagai penghambat pembangunan, tetapi kini budaya/bahasa lokal justru menjadi faktor utama dalam proses pembangunan. Berkaitan dengan budaya dan bahasa melayu dialek Betawi di Bekasi, Depok, dan Tangerang, perlu dilakukan kajian komprehensif. Hal ini tidak terlepas dari
kondisi historis perkembangan sejarah Jakarta (Batavia) dan sejarah wilayah di Bekasi yang sebelum tahun 1949 masuk ke wilayah Provinsi Jakarta, dan pada tahun 1950 berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1950, masuk wilayah provinsi Jawa Barat. Sejak itulah terjadi dilema dilihat dari kultur dan bahasa, di satu sisi sebagian masyarakatnya menggunakan bahasa Melayu Betawi, tetapi sebagai bagian Provinsi Jawa Barat dalam kurikulum mulai diarahkan pada muatan lokal Bahasa Sunda. Namun, akhirnya Provinsi Jawa Barat kemudian mengapresiasi keragaman budaya dan bahasa di Jawa Barat.