Perencanaan Teknis Pemanenan Air Hujan Terintegrasi dengan Sumur Resapan
DOI:
https://doi.org/10.33558/bentang.v6i1.539Keywords:
pemanenan air hujan, sumur resapan, kebutuhan air domestikAbstract
Hujan merupakan fenomena alam yang terjadi di suatu wilayah. Air hujan sangat bermanfaat untuk mengisi sumber air guna keperluan pertanian, domestik dan industri, namun air hujan yang tidak dikelola dapat juga menimbulkan bencana seperti banjir dan genangan. Teknologi pemanenan air hujan yang diintegrasikan dengan sumur resapan merupakan salah satu cara menghindari bencana tersebut. Perolehan data didapat melalui survei ke lokasi dan instansi terkait. Kemudian dilakukan perencanaan teknis atau desain bangunan Pemanenan Air Hujan Terintegrasi dengan Sumur Resapan meliputi bangunan penampungan/pemanen air hujan (harvest rain) dan peresapan air hujan ke sumur resapan pada bangunan pemerintah dan pendidikan. Luasan atap bangunan di tiap kantor kecamatan/kelurahan dan sarana pendidikan berbeda sehingga kapasitas suplai yang harus ditampung setiap harinya yaitu luas atap 101 - 1000 m2 berkapasitas air hujan 6,5 m3/hari, luas atap 1001 – 2000 m2 mempunyai kapasitas 13 m3/hari, dan luas atap ≥ 2500 – 3000 m2 kapasitas air hujan 19,5 m3/hari. Kewajiban penyediaan sumur resapan di tiap bangunan kantor kecamatan/kelurahan berjumlah 20 unit sumur resapan dengan kapasitas @ 1 m3 jika luasan atap 500 m2. Sedangkan luasan atap bangunan sarana pendidikan rata-rata 1500 m2 kewajiban penyediaan sumur resapan berjumlah 60 unit sumur resapan dengan kapasitas @ 1 m3. Pada lokasi sarana perkantoran dan pendidikan diperkirakan berbiaya Rp 74,46 juta untuk sarana-sarana pemanfaatan air hujan terintegrasi dengan sumur resapan khususnya bak pengumpul air hujan dan sumur resapan yang dilengkapi dengan pompa air untuk memberikan tekanan ke atas dan filter air untuk menyaring air hujan sebelum dimanfaatkan untuk kebutuhan air domestik. Perkiraan RAB dapat berubah menyesuaikan dengan kebutuhan penyediaan jumlah sarana pemanfaatan air hujan yang terintegrasi dengan sumur resapan sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
Kata kunci: pemanenan air hujan, sumur resapan, kebutuhan air domestik
Downloads
References
_________, 2002, SNI 03-2453-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta
_________, 2004, Undang –undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
_________, 2008, Peraturan Pemerintah tentang Air Tanah
_________, 2009, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pemanfaatan Air
Hujan, Kementrian Lingkungan Hidup, Jakarta
_________, 2014, Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 14 tentang Pengelolaan Air Tanah
Amin, M. B., 2010, Teknik Panen Air Hujan dengan Atap Usaha Konservasi Air di Daerah Kering, dalam M Baitullah Al Amin Blog
Asda, C., 2004, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Heryani, N., 2012, Teknologi Panen Hujan Salah Satu Alternatif Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Domestik, dalam Balitklimat Online
Roviq, A., 2011, Jurnal Pemanen Air Hujan Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Pengungsian Bencana Banjir, Universitas Diponegoro, Semarang